Computer Engineering

Hello, my name is Christian. I'm a colleger of Politeknik Negeri Sriwijaya. I take Computer Engineering Department, Diploma III. Enjoy my blog.

DOTA 2

Dota is a competitive game of action and strategy, played both professionally and casually by millions of passionate fans worldwide. Players pick from a pool of over a hundred heroes, forming two teams of five players.

Elsword

Elsword is a free-to-play, online action RPG that uses classic side-scrolling game mechanics in an immersive anime inspired world. Play now!

GTA V

Grand Theft Auto V is an open-world, action-adventure video game developed by Rockstar North and published by Rockstar Games.The game is played from either a third-person or first-person view and its world is navigated on foot or by vehicle. Players control the three lead protagonists throughout the single-player mode, switching between them both during and outside of missions.

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.Politeknik Negeri Sriwijaya, dahulunya bernama Politeknik Universitas Sriwijaya secara resmi dibuka pada tanggal 20 September 1982.

Selasa, 12 Juli 2016

Rangkaian Pengontrol Relay Menggunakan Sysmin dan Lampu sebagai Output

Relay adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/ tegangan yang besar  (misalnya peralatan listrik 4 A/ AC 220 V) dengan memakai arus / tegangan yang kecil (misalnya 0.1 A / 12 Volt DC). Relay yang digunakan pun bervariasi, menyesuaikan arus DC (supply) yang digunakan.

Alat dan bahan yang dibutuhkan :
PCB Matrik 1buah.
Relay 5 volt 2 buah.
Terminal blok 2 buah.
Transistor BC547 2 buah.
Resistor 1K 2 buah.
Timah.
Solder.
Kabel untuk penghubung dari rangkaian relay ke lampu. 

Langkah Kerja :
1. Pasang semua komponen ke PCB Matrik.
2. Buat rangkaian lampu dengan posisi kabel tengahnya terpotong

3. Sambungkan kabel yang terpotong tersebut ke slot yang ada pada terminal blok.


Langkah- Langkah Mengisi Program:
1. Bukalah program CodeVision AVR
2. Klik file lalu pilih New kemudian pilih project lalu klik ok kemudian klik yes.
3. Kemudian akan muncul dialog di layar anda seperti pada gambar dibawah ini lalu pilih AT90,ATtiny,ATmega.

4. Edit chip dan clock sesuai dengan nilai Crystal dipakai pada rangkaian downloader seperti pada gambar dibawah ini ;

5. Klik ports lalu setting Ports mana yang mau dipakai. Untuk menghidupkannya klik pada tombol In dan akan berubah menjadi Out seperti pada gambar dibawah ini;

6. Simpan dengan nama file yang kita inginkan.

7. Klik menu Build lalu pilih Build All, tunggulah proses compiling hingga selesai. Jika selesai maka akan tampil dilayar anda seperti pada gambar dibawah ini :


8. Lalu bukalah program ProgISP seperti pada gambar dibawah ini ;

Cara Memasukkan Program Ke Rangkaian Sismin;
1. Sambungkan rangkaian downloader menggunakan kabel printer, hubungkan rangkaian downloader ke rangkaian sismin menggunakan kabel jumper.
2. Hubungkan pin PORT A ke pin Lampu A dan pin Lampu B ke Lampu B, beri jumper ke VCC dan Ground.
3. Jika telah tersambung dan terdeteksi di laptop bukalah Program Progisp lalu pilih chip ATMEGA8535-16PU.
4. Klik Load Flash carilah file yang disimpan dengan extension .hex setelah ketemu kemudian klik Auto.
5. Tunggu hingga proses selesai. Program sudah terisi ke chip rangkaian sismin dan menggerakkan relay untuk menghidupkan lampu.
6. Untuk menghapus program dari mikrokontroller klik erase.

 Contoh :

Membuat System Minimum

Fungsi dari sistem minimum adalah untuk proses download program yang telah dibuat yaitu sistem yang akan di download dari sistem minimum ke mikrokontroler, sehingga program yang di download akan tertanam sebuah program di dalam chip mikrokontroler ini.

Bahan :
- Papan PCB polos.
- Pelarut secukupnya.
- Rangkaian sistem minimum yang sudah di desain.
- Kertas kalender.
- Resistor 10k.
- Capasitor 10uf.
- Capasitor 22uf sebanyak 2.
- Xtal 12mhz.
- Push button.

Silahkan lihat contoh rangkaian sistem minimum dibawah ini. Bisa diperhatikan dengan baik, contoh dari rangkaian sistem minimum untuk Atmega8535 diatas, yang mana rangkaian tersebut sudah di susun dengan baik. Silahkan didesain melalui Proteus, Eagle, Pcb desain atau sejenisnya untuk membuat rangkaian sistem minimum.

Langkah - langkah proses pembuatan Sistem Minimum :
1. Desain dulu rangkaian di PCB polos baik itu melalui eagle atau sejenis sesuai software pcb desain yang dikuasai.
2. Print ke kertas hvs lalu print lagi dari hvs ke kertas kalender.Setrika rangkaian yang sudah di print pada kertas transparan tersebut ke papan PCB polos.
3. Bersihkan area pada papan PCB polos dengan amplas atau sejenis agar kotoran/ karat pada papan hilang dan mudah lengket rangkaian tersebut.
4. Larutkan PCB yang telah disetrika dengan pelarut.
5. Bor untuk kaki komponen-komponennya, pasang dan solder komponen sesuai tempatnya.

Saatnya mencoba sistem minimum, jika belum berhasil silahkan dicek lagi dengan baik apakah ada rangkaian yang terputus atau lain lain. Apabila terputus silahkan di perbaiki lagi mungkin bisa di tambal dengan timah saja.


Untuk mendownload file silahkan klik Disini

Membuat Rangkaian Downloader AVR USBASP

Downloader atau programmer dalam dunia mikrokontroler dikenal sebagai alat yang digunakan untuk mengisi (flashing) program ke dalam chip mikrokontroler. Downloader atau programmer merupakan alat atau tools wajib yang harus dimiliki ketika ingin menggunakan mikrokontroler.
Downloader mikrokontroler banyak jenisnya, tergantung merek mikrokontroler apa yang Anda gunakan, masing-masing pabrik mikrokontroler biasanya menjual programmernya secara terpisah. Anda dapat membelinya sesuai dengan chip mikrokontroler apa yang anda gunakan. Downloader atau programmer mikrokontroler dapat juga dibuat sendiri. Banyak sekali rangkaian downloader mikrokontroler atau programer mikrokontroler terdapat di internet, salah satunya adalah downloader mikrokontroler AVR yang bernama USBasp. USBasp merupakan salah satu downloader mikrokontroler AVR yang sifatnya open source. Anda dapat mendownload rangkaiannya secara gratis. Anda juga dapat membuat sendiri rangkaian downloadernya tanpa harus membayar lisensi ke pembuat rangkaiannya. 

 
Hasil layout PCB dari rangkaian downloader USBasp dapat dilihat di bawah ini : 




LANGKAH KERJA :
1. Siapkan layout tersebut, Print lalu fotocopy menggunakan kertas kalender.
2. Siapkan PCB, tempelkan layout dengan menggunakan setrika.
3. Larutkan layout yang sudah disetrika dengan larutan kimia (HCl & H2O2).
4. Bor pada bagian pin/kaki-kaki komponen sesuai dengan layout. Jika sudah, pasang komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Hasil :


Untuk membuktikan alat yang kita buat dapat digunakan, mari kita tes dengan menggunakan softwarenya : 
Di sini program yang digunakan yaitu khazama AVR Programmer.
Pilih command > read signature


Jika ada permasalahan dalam koneksi maka akan muncul notifikasi



Solusinya adalah :
1. Cek kembali koneksi (kabel ke mikrokontroler target) .
2. Jangan lupa untuk memberi supply tegangan ke mikrokontroler target.
3. Jika permasalahan masih terjadi maka mungkin terjadi permasalahan pada saat penginstalan driver, jika koneksi lancar maka akan muncul notifikasi seperti berikut. 




Berikutnya adalah load firmware.
Klik File > Load flash to buffer > Masukkan Firmware > Klik auto program
Load flash

Cari file(.hex) firmware




Writing Flash Succesfully



Writing Flash sampai disini, firmware berhasil terisi ke dalam mikrokontroler Atmega8. Untuk mencoba apakah firmware yang diisi telah berfungsi dengan baik, anda dapat mencobanya langsung diboard USBASP.
Lihat di Device Manager (start > Run > "devmgmt.msc"), jika berfungsi dengan baik maka USBASP akan tampil tanpa tanda seru.


Jika ada tanda seru maka itu artinya driver USBASP masih belum terinstal, instal terlebih dahulu.

Untuk download filenya klik Disini

Senin, 11 April 2016

Setting Access Control List Menggunakan Cisco Packet Tracer

Perlengkapan :
Satu router
Satu switch
Satu server
Tiga client
 
Disini kita akan membuat rule bahwa untuk client dengan nama PC 1 dan PC 3 dapat melakukan koneksi dengan server tetapi untuk client dengan nama PC 2 dilarang untuk melakukan koneksi dengan server. Dengan adanya masalah diatas dapat disolusikan dengan menggunakan access control list.
Berikut detail dari konfigurasi komputer client dan Cisco Router.

Konfigurasi PC 1


Ethernet adapter Local Area Connection:
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.1.2
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.1.1

Konfigurasi PC 2

Ethernet adapter Local Area Connection:
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.1.3
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.1.1

Konfigurasi PC 3

Ethernet adapter Local Area Connection:
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.1.4
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.1.1
Konfigurasi server

Ethernet adapter Local Area Connection:
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.2.1
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.2.254

Konfigurasi Cisco Router
Router>
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface ethernet0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface ethernet1
Router(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#^Z (Ctrl+z)
Router#ping 192.168.1.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/2/4 ms
Router#ping 192.168.2.254
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.2.254, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/2/4 ms


Konfigurasi ACL
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip access-group 1 in
Router(config-if)#exit
Router(config)#access-list 1 deny 192.168.1.3 255.255.255.0
Router(config)#access-list 1 permit any
Router(config)#exit
Router#show access-list
Standard IP access list 1
Deny 0.0.0.3 255.255.255.0 (2 match(es))
Permit any (8 match(es))

Untuk mengembalikan access seperti sebelumnya :
Router#no access-list 1 


Hasil uji coba :


PC 1
Router#ping 192.168.2.1
Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Ping statistics for 192.168.2.1: Packets: Sent = 5, Received = 5, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 50ms, Maximum = 60ms, Average = 55ms

PC 2
Router#ping 192.168.2.1
Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 192.168.2.1:
Packets: Sent = 5, Received = 0, Lost = 5 (100% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

PC 3
Router#ping 192.168.2.1
Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=241
Ping statistics for 192.168.2.1: Packets: Sent = 5, Received = 5, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 50ms, Maximum = 60ms, Average = 55ms

Minggu, 10 April 2016

Langkah - Langkah Membuat Jaringan dengan Metode EIGRP Menggunakan Cisco Packet Tracer

Gambar 1 : Design Jaringan EIGRP

EIGRP berfungsi untuk menghubungkan router 1 dengan router yang lain dengan cara mengenalkan network-network pada setiap interface yang berada pada router itu sendiri, kurang lebih seperti pengaturan gateway pada setiap PC. Alamat network itu tidak bisa dipakai pada jaringan sama halnya seperti broadcast.

Langkah-langkah :

Langkah Pertama :  

  • Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 Gateway 192.168.1.3.
  • Atur ip address PC02 menjadi 172.10.10.10 dengan subnet mask 255.255.0.0 Gateway 172.10.10.20.
  • Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI.
  • Router 0 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’.
b. Klik Enter sampai muncul tulisan di bawah.
c. Router>enable --> ‘Mengaktifkan router’
d. Router#configure terminal --> ‘Konfigurasi Router’
e. Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘Mengaktifkan Ethernet 0/0’ (Sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1)
f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0 --> ‘Memberikan IP Address dan Subnet Mask’
g. Router(config-if)#no shutdown --> ‘Router tidak boleh mati’
h. Router(config-if)#exit --> ‘Keluar dari Ethernet 0/0’
i. Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘Mengaktifkan Ethernet 0/1’
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.252 --> ‘Memberikan IP Address dan Subnet Mask’
k. Router(config-if)#no shutdown --> ‘Router tidak boleh mati’
l. Router(config-if)#exit --> ‘Keluar dari Ethernet 0/1’
m. Router(config)#exit --> ‘Keluar dari konfigurasi router’
n. Router#write --> ‘Menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal’

Langkah Kedua :


  •  Lakukan hal yang sama pada router 1 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’.
b. Klik Enter sampai muncul tulisan di bawah.
c. Router>enable
d. Router#configure terminal
e. Router(config)#interface fa 0/0
f. Router(config-if)#ip address 172.10.10.20 255.255.0.0
g. Router(config-if)#no shutdown
h. Router(config-if)#exit
i. Router(config)#interface fa 0/1
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.252
k. Router(config-if)#no shutdown
l. Router(config-if)#exit
m. Router(config)#exit
n. Router#write

Langkah Ketiga :
  • Pengaturan IP Address pada setiap Router sudah dilakukan, namun hal ini tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, lakukan ping dan hasinya RTO alias ‘Request Time Out’

Gambar 2 : RTO


Langkah Keempat :
  • Setting EIGRP
  • Router 0
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’
d. Router(config)#router eigrp 10 --> ‘masuk pada pengaturan router eigrp 10’
e. Router(config-router)#network 192.168.1.0 --> ‘atur network gateway atau fa 0/0’
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0 --> ‘atur network fa 0/1’
g. Router(config-router)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router eigrp’
h. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
i. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’

Langkah Kelima :
  • Router 1
a. Press RETURN to get started. --> ‘Klik enter’
b. Router>enable
c. Router#configure terminal
d. Router(config)#router eigrp 10
e. Router(config-router)#network 172.10.0.0
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0
g. Router(config-router)#exit
h. Router(config)#exit
i. Router#write

Langkah Keenam :
  • Tes Ping dari PC01 ke PC02.

Gambar 3 : Hasil PING


Apabila hasilnya seperti gambar di atas berarti konfigurasi yang anda lakukan berhasil.

Sabtu, 09 April 2016

Langkah - Langkah Menghubungkan Jaringan dengan Metode OSPF Menggunakan Cisco Packet Tracer

Routing Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol standard terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Konfigurasi OSPF digunakan untuk mengurangi overhead (waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergance, dan membatasi ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
OSPF Message Encapsulation terjadi pada lapisan data-link dengan nomor protocol 89. Data field ini dapat berisi salah satu dari lima tipe paket OSPF. Pada IP packet header, alamat tujuannya mempunyai dua alamat multicast yaitu 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 namun yang diset cukup salah satu dari alamat tersebut. Bila paket OSPF diencapsulasi di sebuah frame Ethernet, alamat tujuan dari MAC address juga merupakan sebuah alamat multicast, yaitu 01-00-5E-00-00-05 dan 01-00-5E-00-00-06. Semua paket OSPF mempunyai 24 byte yang berisikan informasi yang diperlukan. Packet header ini terdiri dari berbagai bidang seperti jenis-jenis paket OSPF, router ID serta alamat IP dari router yang mengirimkan paket.
Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :
§  Hello Packet, untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF.
§  Database Description (DBD), untuk mengecek singkronisasi database antar router.
§  Link-State Request (LSR), meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.
§  Link-State Update (LSU), mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.
§  Link-State Acknowledgement (LSAck), menerima paket link-state.

Langkah - langkah :
  • Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini. Hubungkan satu sama lain dan konfigurasi setiap PC.
  • Tambahkan 1 PC/ Laptop, sambungkan ke salah satu router menggunakan kabel console, hubungkan ke port console pada router dan port RS 232 pada PC. Laptop.
  • Klik PC yang dihubungkan dengan kabel console, pilih Terminal pada tab Desktop lalu pilih Ok.
  • Apabila tampilan pada layar seperti pada gambar di bawah ini artinya routing sudah dapat dilakukan.
  • Mulai routing pada router 0 menggunakan semua IP yang telah kita siapkan tadi.
                                          (routing fastethernet 0/0)
             
             (routing loopback 1, routing serial 0/0/0 dan serial 0/0/1)
  • Konfigurasi Router1.

                             (routing fastethernet)
         
                             (routing serial 0/0/0)
             
                             (routing serial 0/0/1)
  • Konfigurasi Router2.

                              (routing fastenthernet)
           
                               (routing serial 0/0/0)    
              
                                       (routing serial 0/0/1)
  • Konfigurasi Router3.

                           (routing fastenthernet)
           
                             (routing serial 0/0/0 dan serial 0/0/1)
  • Setelah selesai melakukan routing serial dan fastethernet pada masing-masing router maka langkah selanjutnya yaitu merouting OSPF pada setiap Router. Dimulai dari Router0.
  • Routing OSPF Router1.
  • Routing OSPF Router2.
  • Routing OSPF Router3.
  • Uji konfigurasi OSPF yang telah dilakukan tadi dengan cara Ping ke semua PC yang ada.



  • Uji dengan mengirim file antar PC, klik icon surat pada toolbox disebelah kanan lalu kirim dari salah satu PC ke PC lainnya.   
       
  •  Lihat hasil dari pengiriman file tadi pada tabel di sudut kanan bawah.

Selasa, 22 Maret 2016

Langkah - Langkah Menggunakan LAN untuk Sharing Files

Langkah - Langkah Sharing Files Menggunakan Kabel LAN tipe Cross (Peer to Peer) :
1. Hubungkan dua buah computer menggunakan kabel LAN tipe Cross yang telah di buat tadi, pastikan lampu indikator NIC menyala. 
2. Klik Network notification di sudut kanan bawah di Desktop lalu pilih Network and Sharing Center.

3. Klik Change Adapter Setting.

4. Klik kanan pada Local Area Network lalu pilih Properties.

5. Klik Internet Protokol Version 4 (TCP/IPv4) lalu pilih Properties.

6. Pilih "Use the following IP Address" lalu isikan :    IP Addressnya : 192.168.0.1     Subnet Mask : 255.255.255.0    Default Gateway : 192.168.0.1

7. Lakukan hal yang sama pada komputer yang dihubungkan. Ganti Host ID pada IP Address dengan angka yang berbeda.

8. Setelah itu pilih file/ folder yang akan anda share dengan cara klik kanan lalu pilih Properties pada folder.

9. Pada Tab Sharing klik Advanced Sharing lalu checklist pada Share this Folder.

10. Masuk pada Network lalu pilih komputer yang akan anda ambil filenya, pastikan anda mematikan Windows Firewall terlebih dahulu.

Langkah - Langkah Sharing Files dengan Hub Menggunakan Kabel LAN tipe Straight :
1. Colokkan kabel UTP yang sudah dikonfigurasi dengan kabel Straight ke port LAN komputer pertama Anda.
2. Klik Network notification di sudut kanan bawah di Desktop lalu pilih Network and Sharing Center.
3. Klik Change Adapter Setting.
4. Klik kanan pada Local Area Network lalu pilih Properties.
5. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), klik tombol properties.
6. Pilih "Use the following IP Address", isikan dengan 192.168.0.1 pada IP Address, 255.255.255.0 pada Subnetmask.
7. Klik OK untuk menyimpan Setting dan klik tombol OK pada Local Area Connection Properties.

Agar kedua komputer dapat berhubungan maka Workgroup harus dengan nama yang sama.
Cara mengatur nama Workgroup:
1. Buka System Properties dengan cara klik kanan ikon My Computer lalu pilih properties. Pada jendela yang muncul klik tulisan Change Setting pada bagian Computer Name, Domain, and Workgroup Setting.
2. Pada jendela System Properties, klik tombol Change.
3. Berikan nama untuk komputer 1 dengan nama yang diinginkan lalu berikan nama dari Workgroup Anda.
4. Klik OK dan klik OK juga pada jendela System Properties.
    
Agar perubahan yang baru Anda lakukan berpengaruh pada system maka diperlukan proses restart. Untuk itu retart komputer Anda. Lakukanlah langkah-langkah yang sama dengan diatas untuk melakukan konfigurasi Network dan merubah nama komputer serta Workgroup pada komputer kedua. Namun, bedanya pada komputer 2, IP Address yang diberikan harus berbeda dengan komputer 1 (mis: 192.168.0.2). Subnetmask sama yaitu 255.255.255.0. Nama komputer harus berbeda (mis:  Komputer 2). Nama Workgroup harus sama.

Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukan Ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya sebagai berikut :
1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R.
2. Pada CMD ketik perintah “ping *IP Address*”. IP Address diisi dengan IP Komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP Address diisi dengan IP komputer 2 atau sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2:
Ping 192.168.0.2
Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini :
Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Jika hasilnya seperti ini :
Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Request time out
Request time out
Request time out
Request time out
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss) 

Maka kedua komputer tersebut belum terkoneksi. 
Cobalah memeriksa apakah kabel sudah terhubung dengan benar atau bisa saja ada kabel yang putus.
Jika semuanya sudah berhasil dan hasil ping sudah benar artinya komputer tersebut sudah terhubung dan dapat melakukan sharing data.